TEDAK SITEN
TEDAK SITEN
Orang Jawa pastinya tidak asing lagi dengan yang namanya TEDAK SITEN. Betul sekali, tedak siten adalah tradisi turun tanah. Dalam istilah jawa tedhak artinya kaki dan siten atau siti berarti tanah, jadi tedhak siten adalah turun tanah. Bahasa Cilacapnya adalah mudun lemah.
Tedak siten biasanya dilakukan ketika bayi sudah berusia 7 bulan. Acara ini bertujuan agar anak tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang sukses di masa yang akan datang dengan bimbingan orangtuanya.
Dalam hal ini Mamake Dehan melakukan upacara tedak siten ketika Dehan berusia 7 selapan. Kata orang tua baiknya dilakukan tepat malam tanggal 14 bulan jawa atau tanggal 14 bulan jawa, bertepatan dengan bersinarnya bulan di langit. Kenapa kok tanggal 14? Bukan yang lain? Bapake Dehan menjelaskan bahwa di tanggal itu bulan sedang terang-terangnya dimaksudkan agar nanti ketika dewasa Dehan bersinar seperti rembulan, bersinar wajahnya, bersinar lahir batinnya, bersinar masa depannya, dan bersinar dalam kehidupannya di dunia maupun di akhirat. Nah untuk selain tanggal 14 juga boleh, Mamake hanya mengikuti saran dari orang terdahulu saja.
Kenapa harus berusia 7 selapan? Karena perkembangan bayi di usia ini berada pada tahap berdiri dan usia ini bayi mulai bisa menapak di tanah.
Sebenarnya, jika dilakukan persis sesuai adat jawa memerlukan peralatan yang tak sedikit, namun karena terbatasnya waktu dalam mempersiapkan kemarin hanya seadanya saja. Nah ini dia yang perlu disiapkan dalam upacara tedak siten:
1. Kurungan dari bambu seperti untuk mengurung ayam (kemarin di skip nih, hehe), kurungan ini sebagai symbol bahwa anak yang mulai memasuki kehidupan harus dijaga dari hal-hal yang baik.
2. Ketan warna warni (ini juga ketannya satu warna kemarin ).
3. Tangga dari tebu yang merupakan arti dari Antebing Kalbu diharapkan agar anak dalam mengarungi kehidupan dengan mantap dan penuh percaya diri (tapi ini juga di skip sama Mamake, ehehehe).
4. Bathub bayi yang ada kembang 4 rupa yaitu kembang mawar, melati, magnolia dan kembang kenanga (ini di skip juga).
5. Pakaian baru yang dipakaikan setelah dimandikan.
6. Aneka barang-barang yang disediakan orang tua yang diletakkan di dalam kurungan seperti buku-buku, bolpoin, uang, perhiasan, sisir, tasbeh dan lainnya.
Itu beberapa peralatan yang diperlukan, sebenarnya masih banyak jika menginginkan yang lengkap.
Lalu prosesinya, pertama bayi dimandikan (kemarin Dehan mandi biasa lalu ganti baju baru wkwk), baru di buka oleh Bapake Dehan dengan mengucapkan bismillah, terimakasih dan rasa syukur kepada Allah swt. Kemudian Mamake dan Bapake menuntun Dehan melangkah diatas ketan yang berjumlah 7, sambil sholawatan yang lain. Setelahnya naik tangga tebu –masuk kurungan (formalitas ini, di skip ehe) lalu biarkan bayi memilih barang yang di sediakan di depannya. Kemarin si Dehan milih sisir dan tasbih hahaha Dia mau buka salon sambil dzikiran sepertinya eventually kami hanya meminta kehidupan yang baik untuk Alicha Dehanna Qudsiyah
Comments
Post a Comment