TIPS MENYAPIH DENGAN CINTA
Hai hai, teman Mamake Dehan... Kali ini Mamak mau share tips untuk menyapih tanpa drama, tanpa bohong-bohongan ya.
Ini murni menyapih dengan kasih sayang. Betul, ini sudah Mamak lakukan dan Alhamdulillah sukses.
Tugas seorang ibu, tidak rampung pada melahirkan dan menyusui saja. Melainkan hal yang paling penting agar anak bisa mandiri adalah menyapih. Beritahu kepada anak bahwa sapih adalah lepas dari menyusu ibu. Digantikan dengan media lain seperti gelas, botol, atau lainnya.
Tips menyapih dengan cinta
1. Niat, ketika anak usia 20 bulan seorang ibu harus sudah memiliki niat untuk menyapih dengan cinta.
2. Yakin. Keyakinan ini harus betul-betul dimiliki oleh seorang ibu. Yakin bahwa anak dan ibunya bisa melalui. Yakin bahwa anak dan ibunya bisa disapih dan menyapih tanpa membohongi.
3. Sounding. Ini dilakukan setelah kita memiliki niat, dan dilakukan sesering mungkin apalagi memasuki usia-usia 22 sampai 23 bulan. Biasakan dalam satu hari kita memberikan pengertian ke anak bahwa akan segera di sapih.
4. Pemberitahuan waktu. Memberitahukan waktu akan menyapih kepada anak ternyata penting. Untung ancang-ancang si anak dan ibu. Anak dan ibu menjadi lebih siap. Contoh: ketika usia 23 bulan, beritahu ke anak bahwa satu bulan lagi akan disapih. Selain itu kita memberitahukan bahwa sapih itu adalah lepas dari nen ibu, atau minumnya sudah pakai media lain. Seperti gelas.
5. Konsisten. Ketika tiba waktunya usia 24 bulan, ibu harus konsisten. Tidak ada toleransi waktu lagi dan harus tega. Sehingga anak pun akan mengerti dan memahami bahwa waktunya sudah tiba. Sambil terus di sounding. Jangan terpengaruh dengan omongan-omongan orang, jika kita sudah niat, yakin, harus konsisten jalankan saja. Anak rewel, susah tidur itu sudah pasti, hal baru memang sulit. Tetapi seorang ibu harus tega.
6. Berdoa kepada Allah. Usaha kita akan sia-sia jika tidak diiringi dengan meminta kepada Yang Maha Memiliki, Yang Maha Melembutkan. Jadi berdoa adalah utama. Mendoakan diri kita sebagai ibu agar kuat, dan mendoakan anak kita agar bersama-sama mampu menyelesaikan misi.
7. Meminta izin dan do restu dari suami dan keluarga besar. Proses menyapih perlu dukungan dari semua pihak apalagi suami. Meminta izin dan meminta restu sangat penting agar kita tidak merasa sendiri. Suport sistem dari keluarga besar pun turut berperan. Sehingga menghasilkan apa yang kita inginkan.
Comments
Post a Comment