Apakah ini termasuk 'dalam' salah satu pengorbanan cinta ?

Selasa 22-5-2018
'Saur, saur saur' teriakan toa membangunkan orang untuk menikmati santap sahur.
Sedang aku kesakitan melolong meminta untuk disembuhkan.
Karena rasa yang tak tertahankan akhirnya aku menyerah.
Sepagi itu aku digelandang masuk ruang berbau obat.
Tanganku tergenggam, maksud hati ingin digenggam sang pujaan apalah daya perawatlah yang menggenggam seolah olah memberiku kekuatan.
'Menggenggam erat mbak, yang erat, erat lagi, kuat lagi' katanya.
Luka karena perawat itu kini membekas. Hiii.
Aku dimasukkan ruang berbau obat, selang infus terpasang memanjang tinggi didepanku.
'Alhamdulillah' rasaku bersyukur karena hanya dengan ini aku dapat beristirahat.
Beberapa waktu kemudian aku mengabari kekasihku . Malamnya pun dia datang. Wah senang rasa hatiku tak terkira. Sakit suntikan infus tak terasa.
Rabu 23-5-2018
Aku masih setia dengan obat dan selang infus. Hariku serasa panjaaang sekali. Banyak pembelajaran pun dapat saudara baru karena aku benar benar memanfaatkan kartu dari pemerintah sehingga masuk ruang yang bersaudara. Aku tidak egois.
Pikirku 'lawong aku dapat kartu gratis kenapa harus pilih yang bayar, untuk apa gengsi terkecuali memang tidak memiliki kartu gratis ya mau saja aku bayar'
Ditempat bersaudara itu aku kenalan dengan perempuan cilik namanya Jeny Wulandari. Ternyata dia calon peserta didik MI 1 KALIWEDI ahh itu MI tempat teman saya mengajar si Pullung itu . Dunia serasa sempiitttt syekaliiih.
Malam itu masih menginap. Ternyata kekasihkupun tetap datang wah meluap luap sangat hatiku kala itu.
Kamis 24-5-2018
Alhamdulillah, aku keluar. Rasa bebas ada. Namun sedih juga karena waktu istirahat telah selesai. Hiks.

Alhamdulillah sehat sampai sekarang.
Begitulah cerita bersama kekasihku.

Comments

Popular posts from this blog

BAB 1 IMAN KEPADA HARI AKHIR

UJI KOMPETENSI BAB 1

Tetaplah menjadi Kamu - Kun Anta