Terabaikan
Aku yang (merasa) terabaikan.
Entah apa yang aku pikirkan saat ini, tetapi memang aku (merasa) selalu diabaikan.
Adakah disharmonisasi antara kita? Ali idris?
Menurutku iya.
Bagaimana bisa kamu tidak punya waktu untukku sedang kamu sibuk dengan yang lain?
Bagaimana aku akan tenang jika hari liburmu tak kamu gunakan bersamaku? Lalu bersama siapa?
Ah, Ali idris bagaimana aku bisa tau tentang keadaanmu jika kamu tak pernah memberitau tentangmu???
Kamu pikir aku serba tau?
Aku hanya mengetahui berdasar penglihatanku saja.
Padahal malam ini kamu libur (8-11-17), lalu untuk apa tidak memanfaatkan waktu bersamaku??? Bosankah???? Bosankah????
Allahurobbi, aku selalu menunggu waktu dimana kamu libur!
Tetapi kamu tak pernah mau memberikan sedikit waktu untuk bersamaku. Lima menit, sepuluh menit, lancar. Dua puluh menit, tiga puluh menit sambil berlari membuka aplikasi ini, buka lagi aplikasi itu. Kapan aku bisa curhat??? Kapan kamu bisa cerita???(eh memang kamu nggak pernah mau cerita ding)
Kapan kamu telfon aku??? (Eh memang kamu nggak pernah mau telfon aku ding)
kapan kamu menghabiskan waktu denganku??? (Eh memang kamu nggak pernah mau menghabiskan waktu denganku ding)
Aku selalu menunggumu hingga larut malam . Hanya untuk mendengar ceritamu. Akupun ingin dianggap sebagai kekasih ..aku ingin diistimewakan seperti kamu mengistimewakan anggota anggotamu.
Aku lelah . Aku tak pernah dianggap olehmu. apa aku mundur saja????
Aku mundur saja???
Aku harus mundur???
Aku mundur???
Perlahan?
Ya perlahan.
Semoga aku ikhlas ya.
Semoga aku ikhlas.
Amin.
Comments
Post a Comment