Dear, kang nur

Kang nur, penyairku Lelaki romantis dengan segudang lagu, tulisan, dan gundahmu yang entahlah. Jika cintamu sudah tak menggairahkan kenapa kamu memerintahkan aku? Seperti nobita memerintahkan doraemon untuk memutar waktunya, ahh ternyata sia sia. Tetapi doraemon, usahanya tak pernah sia sia. Meski terkadang madorotnya lebih banyak, karena kecerobohan nobita. Dulu kamu berkata padaku, Dengan nada gairah basah basah, Dengan cinta yang menggebu, Dengan segepok iming iming, Jika aku berhasil menyelinap dalam sempitnya kesempatan. Tetapi okeh lah. Jika kamu tak lagi takut. Tetapi selamatlah Untuk kamu yang tak merasakan apa apa lagi. Tak perlulah kau tengok betapa aku harus berjuang dengan hati hati Ketika diam diam aku Mencoba membuka gadgetnya. Ahh. . . Kang nur. Katanya tak berbatas waktu.