REVIEW BUKU SELEPAS HUJAN KARYA NAILA SYIFA oleh Chamdah





Membaca buku Nai membuat jiwa berpuisi kamarku ini melunta-lunta. Ingin rasanya ikut berkata-kata tentang puisi Naila Syifa. Tulisan yang membuat diri ini semakin candu untuk terus membuka lembar demi lembar baru. Narasi, irama, bait yang sangat mempesona akan menghipnotis siapa saja yang membacanya. tiap kalimat yang ia pahat bak seorang pujangga cinta, cinta dalam proses kehidupannya.
Setiap judulnya sangat bombastis. Isinya manis dan tragis. Apalagi yang berjudul "Ratapan Sang Merpati" pangeran berkuda yang kita puja mengingatkan pada Nabi terakhir yang harus selalu kita lantunkan salam agar mendapat syafaat udzmanya. Tragisnya "Lelaki dengan Muka Pancong Lele" yang egois mabuk kuasa, agar jabatannya tidak terkikis?
Sesuatu yang menarik disini adalah tertulis perjalanan hidup Naila Syifa. Proses yang ia lalui membuat inspirasi bagi sesiapa saja yang membacanya, terutama anak saya. Menaklukkan diri sendiri adalah hal yang menakutkan bagi setiap orang yang tak memiliki jiwa pemenang. Kisahnya sangat emosional. Kalimat-kalimatnya menyadarkan kita untuk tetap berproses apapun itu tantangannya.
Buku ini sangat cocok untuk mengisi ruang kosong perpustakaan sekolah atau rak buku di rumah. Harganya  terjangkau membuat kita mudah mendapatkannya bagi orang yang mencintai sastra.
Dari segi tampilan sangat menarik. Covernya lucu dengan gambar kucing yang sedang menunggu dan menatap masa depan. Lembarannya mudah dibaca, tidak membuat pusing. Namun satu kekurangan terletak pada kata asing yang orang awam akan sulit menerjemahkannya. Inilah yang menjadi indah. Membuat para pembacanya bergairah.



Comments

Popular posts from this blog

BAB 1 IMAN KEPADA HARI AKHIR

UJI KOMPETENSI BAB 1